Minggu, 06 November 2016

Pemasaran Lanjutan

Analisis Green Marketing
TUGAS MANDIRI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pemasaran Lanjutan
Dosen :
Tubagus Wahyudi






Nama : Rike Andriyani
NIM : 15032051
 Jurusan : Administrasi Bisnis



Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI)
Jalan Gudang No. 7 – 9 Kota Sukabumi 43112 Jawa Barat Indonesia
Telp. (0266) 235 717






Green Marketing

Menurut Jacquelyn Ottman, green marketing merupakan pertimbangan lingkungan yang diintegrasikan ke dalam semua aspek pemasaran – pengembangan produk baru, dan komunikasi serta seluruh kunci. Sedangkan, menurut Susan Ward green marketing harus merujuk pada proses menjual produk dan jasa berdasarkan pada keuntungan lingkungannya. Pada saat ini, untuk menjual sebuh produk jangan hanya berpikir tentang berapa banyak keuntungan yang didapatkan. Tapi harus berpikir, dampak apa yang akan terjadi jika kita membuat sebuh produk.
Dalam Video “The True Cost” menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan bertahan dalam perkembangan zaman. Dulu pada tahun 1960 Amerika Serikat yang menguasai dunia Fashion, 95% mereka membuat pakaian. Namun, seiring dengan perkembangan zaman. Amerika Serikat hanya berperan 3% dalam pembuatan pakaian. Sisanya, 97% dibuat oleh negara-negara berkembang. Dengan banyaknya pemesanan pakaian, semakin membuat pengusaha berpikir, bagaimana agar menghasilkan banyak keuntungan dan sedikit menegeluarkan modal. Akhirnya, banyak hal yang dipangkas. Para pengusaha di luar sana, tidak memangkas para pekerja seperti halnya di Indonesia. Mereka justru memperbanyak pekerja dan memangkas hal yang lain, yaitu keselamatan para pekerjanya. Para pengusaha di luar sana, banyak mempekerjakan karyawan, namun masih tetap dengan gaji atau upah di bawah rata-rata. Proses produksi yang tidak sesuai dengan green marketing akhirnya banyak menimbulkan permasalahan, salah satunya mengancam keselamatan para pekerjanya.
Di Bangladesh telah terjadi kecelakaan yang memakan banyak korban, hampir 950 pekerja yang meninggal dunia. Runtuhnya gedung tempat mereka bekerja diakibatkan karena para pengusaha tidak ingin mengeluarkan banyak pengeluaran termasuk memperbaik gedung yang sudah tidka layak pakai. Mereka hanya memikirkan bagaimana caranya mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Kembali lagi ke proses produksi, proses produksi saat ini harus sesuai dengan konsep green marketing, artinya segala produk yang mereka buat tidak mengancam lingkungan tempat mereka bekerja. Sehingga, bisa meminimalisir kecelakaan dan hal yang tidak diinginkan. Jika sudah terjadi peristiwa seperti di Bangladesh yang menelan banyak korban, justru lebih banyak mengeluarkan biaya dari yang diperkirakan.

Oleh karena itu, dalam membuat sebuah produk tidak hanya memikirkan seberapa banyak yang akan di jual dan seberapa banyak keuntungan yang akan didapatkan. Memikirkan keselamatan lingkungan dan keselamatan pekerjanya pun jauh lebih penting, karena yang menjadi faktor utama sebuah produk adalah para pekerja. Jika para pekerja nya tidak dilakukan secara manusiawi, bagaimana mereka bisa bekerja untuk perusahaannya. Akan lebih baik, semua proses produksi seuai dengan konsep green marketing agar semua tujuannya dapat tercapai. Jangan hanya memikirkan keuntungan perusahaan tapi memikirkan keselamatan lingkungan dan para pekerja juga harus di prioritaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar