Analisis
Green Marketing
TUGAS MANDIRI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pemasaran Lanjutan
Dosen :
Tubagus Wahyudi
Nama : Rike Andriyani
NIM : 15032051
Jurusan : Administrasi Bisnis
Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI)
Jalan Gudang No. 7 – 9 Kota Sukabumi 43112 Jawa Barat Indonesia
Telp. (0266) 235 717
Green Marketing
Menurut Jacquelyn Ottman, green marketing merupakan
pertimbangan lingkungan yang diintegrasikan ke dalam semua aspek pemasaran –
pengembangan produk baru, dan komunikasi serta seluruh kunci. Sedangkan,
menurut Susan Ward green marketing harus merujuk pada proses menjual produk dan
jasa berdasarkan pada keuntungan lingkungannya. Pada saat ini, untuk menjual
sebuh produk jangan hanya berpikir tentang berapa banyak keuntungan yang
didapatkan. Tapi harus berpikir, dampak apa yang akan terjadi jika kita membuat
sebuh produk.
Dalam Video “The True Cost” menggambarkan bagaimana
sebuah perusahaan bertahan dalam perkembangan zaman. Dulu pada tahun 1960 Amerika
Serikat yang menguasai dunia Fashion, 95% mereka membuat pakaian. Namun,
seiring dengan perkembangan zaman. Amerika Serikat hanya berperan 3% dalam
pembuatan pakaian. Sisanya, 97% dibuat oleh negara-negara berkembang. Dengan
banyaknya pemesanan pakaian, semakin membuat pengusaha berpikir, bagaimana agar
menghasilkan banyak keuntungan dan sedikit menegeluarkan modal. Akhirnya,
banyak hal yang dipangkas. Para pengusaha di luar sana, tidak memangkas para
pekerja seperti halnya di Indonesia. Mereka justru memperbanyak pekerja dan
memangkas hal yang lain, yaitu keselamatan para pekerjanya. Para pengusaha di
luar sana, banyak mempekerjakan karyawan, namun masih tetap dengan gaji atau
upah di bawah rata-rata. Proses produksi yang tidak sesuai dengan green
marketing akhirnya banyak menimbulkan permasalahan, salah satunya mengancam
keselamatan para pekerjanya.
Di Bangladesh telah terjadi kecelakaan yang memakan
banyak korban, hampir 950 pekerja yang meninggal dunia. Runtuhnya gedung tempat
mereka bekerja diakibatkan karena para pengusaha tidak ingin mengeluarkan
banyak pengeluaran termasuk memperbaik gedung yang sudah tidka layak pakai.
Mereka hanya memikirkan bagaimana caranya mendapatkan keuntungan yang sangat besar.
Kembali lagi ke proses produksi, proses produksi saat ini harus sesuai dengan
konsep green marketing, artinya segala produk yang mereka buat tidak mengancam
lingkungan tempat mereka bekerja. Sehingga, bisa meminimalisir kecelakaan dan
hal yang tidak diinginkan. Jika sudah terjadi peristiwa seperti di Bangladesh
yang menelan banyak korban, justru lebih banyak mengeluarkan biaya dari yang
diperkirakan.
Oleh karena itu, dalam membuat sebuah produk tidak hanya
memikirkan seberapa banyak yang akan di jual dan seberapa banyak keuntungan
yang akan didapatkan. Memikirkan keselamatan lingkungan dan keselamatan
pekerjanya pun jauh lebih penting, karena yang menjadi faktor utama sebuah
produk adalah para pekerja. Jika para pekerja nya tidak dilakukan secara
manusiawi, bagaimana mereka bisa bekerja untuk perusahaannya. Akan lebih baik,
semua proses produksi seuai dengan konsep green marketing agar semua tujuannya
dapat tercapai. Jangan hanya memikirkan keuntungan perusahaan tapi memikirkan
keselamatan lingkungan dan para pekerja juga harus di prioritaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar