Analisis
Pelayanan yang Tidak Optimal
TUGAS MANDIRI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pemasaran Jasa
Dosen :
Tubagus Wahyudi
Nama : Rike Andriyani
NIM : 15032051
Jurusan : Administrasi Bisnis
Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI)
Jalan Gudang No. 7 – 9 Kota Sukabumi 43112 Jawa Barat Indonesia
Telp. (0266) 235 717
Analisis
Pelayanan yang Tidak Optimal
Setiap orang mempunyai pengalam pribadi mengenai belanja,
baik itu belanja untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan keluarga. Saya
yakin, setiap orang pernah mengalami gagal belanja, bukan karena produknya yang
tidak bagus, melainkan kualitas pelayanannya yang tidak sesuai. Tidak sesuai
disini, bukan berarti pelayannya melayani dengan cara menaiki meja, bukan.
Jelas hal itu akan membuat konsumen tidak jadi belanja karena pelayannya yang
anarkis. Saya sendiri pun jarang menemui pelayan yang melayani dengan cara
menaiki meja. Baiklah, itu bukan topik yang sesungguhnya. Disini saya akan
berbagi sedikit cerita tentang pelayanan yang tidak baik, sehingga
mengakibatkan pelanggannya pergi dan tidak jadi membeli produknya.
Pada suatu hari, saya brencana untuk membeli obat di
sebuah Apotik. Tapi, karena seorang pelayannya bisa dibilang kurang ramah,
akhirnya saya tidak jadi membeli obat disana, dan mencari Apotik yang lain. Hal
yang paling pertama dicari ketika berbelanja yaitu keramahan pelayannya, karena
saya tidak suka dengan ketidakramahan seorang pelayan, ketika menemukan
ketidakramahan pelayan, otomatis saya memutuskan untuk mencari toko lain, tidak
hanya Apotik saja.
Terkadang perusahaan harus lebih memperhatikan bagaimana
pelayannya bekerja dibandingkan seberapa banyak produk yang sudah mereka jual.
Menurut saya sendiri, kepuasan pelanggan lebih penting dari apapun. Karena
ketika sebuah perusahaan sudah memberikan kepuasan pelanggan, hal yang lainnya akan
mengikuti, termasuk keuntungan bagi perusahaan tersebut. Ketika sebuah
perusahaan bisa mencapai kepuasan pelanggan, pelanggan mereka akan menjadi
setia dan akan menghasilkan pelanggan yang baru pula. Kenapa? Ya, karena
pembicaraan dari pelanggan yang lama tentang kepuasan mereka berbelanja di
sebuah toko akan menyebar dari mulut ke telinga dan akan menciptakan pelanggan
yang baru dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
Menurut Walker, et al. (2001:35) kepuasan pelanggan dapat
didefiniskan sebagai suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan, dan harapan
pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi. Secara umum, kepuasan
pelanggan dapat dikatakan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang dari
perbandingan antara produk yang dibeli sesuai atau tidak dengan harapannya.
Justru, tidak optimalnya pelayanan dapat mengurangi
pendapatan perusahaan. Karena banyaknya pelanggan yang membalikkan badannya dan
mencari perusahaan atau toko yang dapat melayaninya dengan sangat optimal.
Ketika apa yang dibutuhkan oleh pelanggan dapat terpenuhi
lengkap dengan pelayanannya yang optimal, maka pelanggan pun akan merasa
senang. Oleh karena itu, selain kualitas yang perlu diperhatikan oleh
perusahaan,pelayanannya pun sangat perlu diperhatikan untuk mengimbanginya,
agar tujuan yang diharapkan oleh perusahaan mengenai pendapatan perusahaan
dapat tercapai secara maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar